[Khusus Pemula] Langkah-Langkah Persiapan Tanam Kelapa Sawit dari ‘NOL’

Estimated reading time: 4 minutes

Kelapa sawit adalah tanaman yang sangat penting di Indonesia, terutama dalam industri minyak kelapa sawit yang merupakan salah satu komoditas ekspor terbesar negara ini. Bagi para petani yang ingin memulai penanaman kelapa sawit dari nol, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas.

Dalam artikel edisi ini, kami akan membagikan banyak sedikit pengalaman kami ketika merintis perkebunan sawit dari nol. Kalian bisa menjadikan ini sebagai referensi untuk kebun sawit kalian.

Artikel ini hanya dikhususkan untuk calon petani yang baru terjun/ingin tanam sawit sendiri. Diharapkan para senior dapat ikut berkontribusi dan berbagi pengalaman dikolom komentar.

Langkah-langkah persiapan tanam kelapa sawit

Pemilihan Lahan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih lahan yang sesuai untuk penanaman kelapa sawit. Lahan yang baik untuk kelapa sawit adalah lahan yang memiliki ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut, memiliki curah hujan yang cukup, dan memiliki tanah yang subur. Pastikan juga lahan tidak terlalu dekat dengan pemukiman atau daerah yang rentan terkena banjir.

Persiapan Lahan

Setelah lahan dipilih, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan lahan untuk penanaman kelapa sawit. Langkah ini meliputi pembersihan lahan dari rerumputan dan semak belukar, serta penggemburan tanah. Pastikan juga untuk membuang batu-batu besar yang ada di lahan agar tidak mengganggu pertumbuhan akar kelapa sawit.

Jika kalian memiliki cukup modal, pertimbangkan menggunakan alat berat untuk membersihkan pohon dan tunggul yang masih ada. Dengan teknik Stacking, pembersihan lahan yang akan ditanami sawit dan mengumpulkan sisa-sisa organik ke jalur mati (jalur yang tidak digunakan untuk jalan operasional).

[Khusus Pemula] Langkah-Langkah Persiapan Tanam Kelapa Sawit Dari 'Nol'
Lahan yang sudah ditanami (image Credit to bangpohan)

Perencanaan pancang tanam bibit sawit

Perencanaan pancang tanam bibit sawit adalah langkah penting dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil panen kelapa sawit. Pancang sawit merupakan metode penanaman bibit sawit yang paling umum digunakan di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa membaca artikel tentang “Jarak tanam sawit” sebagainya tambahan referensi kalian.

Selain itu, perencanaan ini juga harus memperhatikan jarak tanam yang tepat. Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bibit sawit, sementara jarak tanam yang terlalu lebar dapat membuang-buang lahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan yang cermat untuk menentukan jarak tanam yang ideal.

Pembuatan Bedengan

Setelah lahan dipersiapkan, langkah berikutnya adalah membuat bedengan. Bedengan merupakan media tanam yang berbentuk seperti parit atau saluran kecil yang berfungsi untuk mengatur aliran air dan memudahkan perawatan tanaman. Pastikan bedengan dibuat dengan ukuran dan jarak yang sesuai agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Pemupukan

Sebelum melakukan penanaman, lakukan pemupukan terlebih dahulu untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Gunakan pupuk organik atau pupuk kimia yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh kelapa sawit, seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Lakukan pemupukan secara merata dan pastikan pupuk tercampur dengan baik dalam tanah.

Penanaman Bibit

Setelah semua persiapan dilakukan, saatnya melakukan penanaman bibit kelapa sawit. Pastikan bibit yang digunakan adalah bibit yang berkualitas dan bebas dari penyakit. Carilah bibit yang berasal dari perkebunan kelapa sawit yang terpercaya, hindari menggunakan bibit abal-abal. Lakukan penanaman dengan jarak yang cukup antara satu bibit dengan bibit lainnya, biasanya sekitar 9 meter.

[Khusus Pemula] Langkah-Langkah Persiapan Tanam Kelapa Sawit Dari 'Nol'
Penyemaian bibit sawit unggul variates Soffin

Penyiraman dan Pemeliharaan

Setelah penanaman, lakukan penyiraman secara teratur agar tanaman tidak kekurangan air. Kelapa sawit membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Selain itu, lakukan pemeliharaan seperti pemangkasan daun yang kering, pemberian pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit, serta pemupukan tambahan jika diperlukan.

Pemanenan

Tahap terakhir dalam proses penanaman kelapa sawit adalah pemanenan. Kelapa sawit biasanya mulai berbuah setelah 3-4 tahun penanaman. Pilihlah buah yang sudah matang dengan warna merah atau jingga. Gunakan alat yang tepat untuk memanen buah kelapa sawit, seperti pisau tajam atau tangkai panjang.

Rencanakan rotasi panen yang sesuai dengan kondisi luas lahan dan jenis bibit kalian. Biasanya kami menggunakan rotasi 15 hari panen, jadi sebulan 2 kali panen.

Jika kalian sudah memutuskan rotasi panen, dihimbau untuk tidak mengubah dikemudian hari. Dampak nya akan berbeda untuk setiap kebun.

Kesimpulan

Dengan mengikuti langkah-langkah persiapan tanam kelapa sawit dari nol ini, diharapkan para calon petani dapat berhasil dalam penanaman kelapa sawit dan menghasilkan buah yang berkualitas. Penting untuk diingat bahwa penanaman kelapa sawit memerlukan perawatan yang baik dan konsisten agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Pemilihan bibit unggul dan berkualitas sangat dianjurkan, mengingat dampak jangka panjang jika memaksakan menanam dengan bibit abal-abal/cabutan. Sering bertukar informasi sesama komunitas petani sawit juga penting, kita bisa ambil contoh dari pengalaman dari para senior yang sudah sukses di sawit. Selamat mencoba dan semoga sukses!.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *